Jumat, 20 Juni 2008

nelayan

·

nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom maupun permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut. Di negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara atau di Afrika, masih banyak nelayan yang menggunakan peralatan yang sederhana dalam menangkap ikan. Nelayan di negara-negara maju biasanya menggunakan peralatan modern dan kapal yang besar yang dilengkapi teknologi canggih.

Eidman (1991) membagi nelayan ke dalam dua kategori, yaitu nelayan penggarap dan nelayan pemilik.

Source : Wikipedia.org

Diperbaiki Oleh : Supardi Ardidja

Nelayan, hhh.....suatu kata yang membuat saya sangat prihatin. Betapa tidak

sebagian bangsa kita melirik nelayan dengan sebelah mata, walaupun ada nyanyian "nenek moyangku orang pelaut", namun demikian dimata awam kata nelayan masih mengandung konotasi yang ......, "yang tinggal dipantai, yang miskin, rumahnya kumuh, orang bodoh, suka maen "perempuan", tukang minum-minum dan segudang lagi konotasi yang tentunya tidak termasuk yang pinter, yang alim, yang bersih atau yang pake dasi...!!!

Mari kita simak yang berikut ini:

Siapa yang benar-benar pelaut, antara yang mengaku pelaut dengan nelayan.

menurutku,

Pelaut adalah orang bekerja (berlayar) di laut tapi belum tentu mereka seorang nelayan.

Nelayan (fisherman) adalah "lihat di atas" yang jelas, nelayan selain seorang pelaut, sekaligus juga bisa menangkap ikan.

IMO telah membuat aturan yang ekslusif dengan STCW-F (menandakan nelayan memiliki kelebihan dari "pelaut").

Nelayan Indonesia berangkat layar ke laut tidak pernah ditentukan tujuannya, bahkan sampai ke lintang 20 di selatan sana, hanya untuk mencari tuna, atau sampai menelusuri pantai-pantai afrika yang subur. ketengah-tengah samudra pasific yang ombaknya tidak pernah damai dengan perlengkapan penentuan posisi atau komunikasi yang sangat sederhana. Hebatnya jika tidak membawa pulang ikan dia langsung bangkrut atau dipecat oleh Nelayan Pemilik..!!!"

Ada sebuah cerita lucu..!
Si awam (tentunya sudah tahu apa itu nelayan, karena bapaknya nelayan) bertanya pada seorang bapak berdasi, yang baru keluar dari sebuah gedung bertingkat empat yang megah.

"Bapak angota DPR ya? tanya si awam
"Oh..bukan (sambil sedikit malu-malu), saya hanya seorang dosen"
"Dosen perguruan tinggi swasta ya pak.!!" tanya si awam lagi.
"Bukan saya perguruan tingi negeri tuh yang gedungnya empat tingkat" jawab si Bapak dengan bangga, sambil menunjuk sebuah gedung yang megah.
" Wah hebat sekali Bapak, kalau begitu bapak ngajar apa pak"
" Kebetulan saya mengampu mata kuliah Teknik Penangkapan Ikan"
" Menangkap ikannya di laut ya pak" timpal si Awam.
" Tentu dong, !, kata si Bapak sambil sedikit mengangkat dadanya
" Kalau begitu bapak nelayan?" tanya si Awam
" Bukan ! kan saya sudah kubilang saya adalah seorang Dosen! sangah si Bapak sambil sedikit mengernyitkan dahinya.

Si awam menjadi bingung sambil menggaruk-garuk pantatnya yang tidak gatal, dalam hatinya berpikir bapak tadi ngajar menangkap ikan tapi tidak mau dibilang nelayan,
padahal dia gurunya nelayan (maaf dosennya nelayan). jangan-jangan diapun nggak pernah melaut apalagi pulang bawa ikan. Padahal si awam telah diwanti-wanti oleh bapaknya kalau kuliah di gedung yang megah itu, dengan harapan jika lulus menjadi nelayan yang terpelajar!!!.


Nah kalau dosennya nelayan yang berdasi tidak mau mengaku nelayan, lalu kapan nelayan terangkat harkat dan derajatnya, mungkin dosen itu masih menganggap nelayan berkonotasi seperti disebut di atas. La....kenapa dia ngajar nangkap ikan ya?@I%&#@. khk..khk...khk

0 komentar:

Kotak Nogceh

it's me

it's me
BUDI-DUDUT

Hardiknas

Hardiknas
petugas Hardiknas