Senin, 25 Agustus 2008

TRAP (PERANGKAP

·

TRAP (PERANGKAP)
1.Pengertian umum

Trap (perangkap adalah alat penangkap ikan yang dipasang secara tetap didalam air untuk jangka waktu tertentu yang memudahkan ikan masuk dan mempersulit keluarnya. Alat ini biasanya dibuat dari bahan alami,seperti bambu kayu, atau bahan buatan lainnya seperti jaring.

2.Jenis dan deskripsi trap
Ada beberapa jenis alat penangkap ang termasuk trap. Ada yang dioperasikan di permukaan air seperti bubu hanyut untujk menangkap ikan terbang,tetapi kebanyakan dioperasikan di dasar perairanuntuk menangkap ikan demersal.beberapa jenis alat penangkap yang termasuk trap adalah senbagai berikut:

a.Bubu dasar
Alat ini terbuat dari anyaman bambu,anyaman rotan, anyaman kawat. Bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti selinder, setengah lingkaran,empat persegi panjang, segitiga memanjang, dan sebagainya.dalam pengoperasian dapat memakai umpan atau tanpa uampan.

Sebagi contoh yang dapat di kemukakan adalah jenis bubu yang banyak di operasikandi perairan kepulauan Spermonde sulawesi selatan untuk menangkap berbagai jenis ikan karang, khususnya ikan kerapu.umumnya bubu yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu:

1) Badan atau tubuh bubu
Badan atau tubuh bubu biasanya terbuat dari anyaman bambu yang berbentuk empat persegi panjang dengan panjang 125 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 40 cm bagian ini di lengkapi dengan pemberat dari batu bata (bisa juga pemberat lain) yang berfungsi untuk menenggelamkan bubu kedasar perairan yang terletk pada keempat sudut bubu.

2)Lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan
Lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan terletak pada sisi bagian bawah bubu.lubang ini berdiameter 35 cm,posisisnya tepat di belakang mulut bubu. Lubang ini di lengkap i dengan penutup

3)Mulut bubu
Mulut bubu berfungsi sebagai tempat masuknya ikanyang terletak pada bagian depan badan bubu, posisi mulut bubu menjorok kedalam badan atau tubuh bubu berbentuk selinder.semakin kedalam diameter lubangnya semakin mengecil.pad bagian mulut bagian dalam melengkung kebawah sepanjang 15 cm. Lengkungan ini berfungsi agar ikan yang masuk akan kesulitan untuk keluar.


Teknik opersi penangkapan

Sebelum alat penangkap dimasukan kedalam perairan maka terlebih dahulu menentukan daerah penangkapan.penentuan daerah penangapan tersebut didasarkan pada tempat yang diperkirakan banyak ikan demersal ,yang biasanya ditandai dengan banyakny terumbu karang atau pengalaman dari nelayan.

Bagi bubu yang tidak manggunakan umpan,setelah tiba di daerah penangkapan,maka dilakukan penurunan pelampung tand dilanjutkan penurunan bubu beserta pemberatnya,sedangkan bubu yang menggunakan umpan (biasanya dari ikan) terlebih dahulu dimasukan umpan alu di masukan kedalam perairan.setelah dianggapposisinya sudah baik maka pemasangan bubu dianggap selesai.pada beberapa waktu kemudian (1-3 hari) pengangkatan bubu di lakukan.

b.Bubu hanyut
Pada prinsipnya alat penangkap ini sama dengan bubu dasar.hanya alat ini dikhususkan untuk menangkap ikan terbang(flying fish) dan pada bagian luar dari bambu tersebut diberi untaian daun kelapa.alat penangkap ini banyak digunakan oleh nelayan yang berada di pantai barat sulawesi selatan untuk menangkap ikan terbang dan mengumpulkan telurnya. Dalam bahasa lokal alat ini sering di sebut patorani. Alat ini dioperasikan pada musim timur yaitu musim pemijahan dari ikan terbang dilaut flores, sehingga dapat dikatakan alat penangkap ini hnaya dioperasikan hanya pada musim-musim tertentu

Teknik operasi penangkapan
Pada fishing ground yang dianggap banyak terdapat ikan terbang.alat penangkap ini di rangkai sedemikian rupa,sehingga dalam satu rangkaian terdiri dari 4-6 rangkaian bubu.kemudian bubu tersebut diturunkan keperairan. Bubu tersebut tidak diberi pemberat sehingga alta penangkap tersebut terapung di permukaan air.pada saat operasi penangkapan ikan dilakukan,alat penangkap ini diikatkan pada perahu,dengan demikian ia akan ikut hanyut bersama perahu sesuai dengan arah arus.

Ikan ikan terbang yang akan memijah biasanya meletakkan telurnya pada daun kelapa dibubu dan setelah memijah akan masuk bersembunyi masuk kedalam bubu. Sekitar 6-7 jam dalam air kemudian diangkat keatas perahu untuk mengambil hasil tangkapannya.setelah mengeluarkan hasil tangkapannya operasi penangkapan dapat dilanjutkan kembali. Banyak kalangan menilai alat penangkap ini kurang ramah lingkungan karena telur-telur ikan terbang yang diharapkan sebagai sumber recruitment baru akan menjadi berkurang karena diambil oleh para nelayan. Namun, harga telur ikan terbangyang sangat tinggi di pasaran mengakibatkan nelayan tergiur untuk mengeksploitasi ikan tersebut.

c.Sero

Alat  ini biasanya terbuat dari kayu, waring, atau bambu. Terdiri dari bagian-bagian yaitu : (a) penanju ( leading net) yang berfungsi untuk menghadang ikan dalam renang ruayanya khususnya ikan-ikan yang beruaya pada saat pasang naik; (b) daerah bunuhan, biasanya terletak pada bagian yang lebih dalam dengan demikian, pemasangan alat tangkap ini hanya bisa dilakukan pada daerah-daerah yang landai sedikit miring. Nelayan banyak memasangnya pada daerah-daerah pinggir pantai.

Dalam operasi penangkapannya sangat sederhana karena setelah alat penangkap ini dipasang diperairan diharapkan ikan-ikan yang melewati penanju dari alat tangkap ini akan masuk kedaerah bunuhan. Pada saat air surut pengmbilan ikan didaerah bunuhan segera dilakukan. Dieropa barat seperti perancis dan italia alat tangkap sejenis sero yang terbuat dari benang multifilamen disebut fyke net dan di khususkan untuk menangkap ikan sidat

d.Jermal
Jermal adalah alat perangkap yang terbuat dari jaring yang berbentuk kantong dan dipasang semi permanen menentang arus (biasanya arus pasang surut ).alat tangkap ini biasanya digunakan untuk memanfaatkan ikan yang mengikuti arus.
Alat tangkap ini sangat sederhana, dimana pada daerah penangkapan yang cocok alt tersebut di pasang,lama pemasangannya sangat relatif, jika sudah banyak ikan yang masuk kedalam jaring, maka alat penangkap ini segera ditarik kantongnya dan selanjutnya dikeluarkan hasil tangkapannya. Untuk memudahkan pengoperasiannya, pada fishing ground biasanya dibuat bangunan untuk menunggu dan memantau hasil tangkapan.

e.Set net
Jika dilihat dari perinsip penangkapan, maka set net sebenarnya set net hampir sama dengan sero. Namun, set net sudah lebih maju dan daerah opersionalnya bisa lebih jauh dari perairan pantai. Jaringnya sendiri merupakan suatu bangunan dalam air. Alt penangkap jenis ini sangat berkembang baik di jepang.

Seperti halnya sero alat tangkap ini memanfaatkan ikan-ikan yang senang bermigrasi kedaerah pantai dan set net tersebut dipasang didaerah yang dilalui oleh ikan. Jalan yang dilalui oleh ikan ini di hadang oleh lead net, akibatnya ikan-ikan akan menuju ke jaring.

Ada banyak jenis alat tangkap ini yang lebih banyak di bedakan karena ukurannya.alat tangkapnya sendiri merupakan suatu bangunan jaring yang dipasang secara menetap pada suatu perairan tertentu. Untuk memasang alat penangkap ini dibutuhkan alat bantu seperti jangkar dan pelampung dalam jumlah yang banyak.

Perinsip penangkapannya ialah mengusahakan gerombolan ikan untuk memesuki jaring, setelah dihadang dan diajak dengan lead net, lalu setiap hari pada waktu tertentu jaring tersebut diangkat. Fungsi lead net adalah apabila gerombolan ikan menjumpainya maka ikan-ikan tidak merubah ruayanya kearah lain tetapi akan sejajar dengan arah lead net yang mengarah kemulut jaring.

Dengan demikian, lead net bukan saja berfungsi sebagai penghadang tetapi juga mengajak ikan kearah jaring.prinsip-prinsip penangkapan tersebut diatas hampir sama dengan sero indonesia. Jenis-jenis ikan seperti ekor kuning, kembung, sardin, salmon, tuna cakalang, dan lain-lain sebagainya merupakan hasil tangkapan dari alat tangkap ini.



Kotak Nogceh

it's me

it's me
BUDI-DUDUT

Hardiknas

Hardiknas
petugas Hardiknas